Jonas Hofmann Kritik Xabi Alonso Soal Kurangnya Komunikasi Terbuka

Jonas Hofmann Kritik Xabi Alonso Soal Kurangnya Komunikasi Terbuka

Mansion Sports - Gelandang Bayer Leverkusen, Jonas Hofmann, melontarkan kritik tajam terhadap mantan pelatihnya, Xabi Alonso, yang ia anggap tidak menjalin komunikasi secara terbuka dan langsung selama masa kepemimpinannya di klub. 

Pernyataan ini mencuat setelah Alonso meninggalkan Leverkusen untuk menangani Real Madrid, usai menorehkan sejarah dengan membawa Die Werkself meraih gelar Bundesliga pertama dalam sejarah klub pada musim 2023–2024.

Harapan Hofmann Terhadap Komunikasi Pelatih yang Tidak Terpenuhi

Dalam wawancara eksklusif bersama Kölner Stadt-Anzeiger, Hofmann mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap pendekatan komunikasi Alonso. 

Menurutnya, seorang pelatih idealnya mampu menyampaikan pendapat secara langsung kepada pemain ketika ada hal yang perlu diperhatikan.

“Saya mengharapkan seorang pelatih berbicara langsung jika ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Komunikasi yang terbuka dan langsung adalah hal yang saya nilai penting,” ujar Hofmann.

Ia juga menekankan pentingnya hubungan komunikasi antara pemain dan pelatih agar performa tetap maksimal. 

“Tidak seharusnya lebih dari dua minggu berlalu tanpa pelatih berbicara kepada para pemainnya untuk menjaga performa dan meningkatkan kualitas latihan,” tambahnya.

Baca Juga: “Xabi Alonso Ingin Madrid Datangkan Gelandang Baru Musim Depan

Peran Minim di Musim Kedua Bersama Leverkusen

Pada musim perdananya bersama Bayer Leverkusen, Hofmann berkontribusi signifikan dalam keberhasilan klub dengan mencatatkan 46 penampilan di semua kompetisi. 

Namun, musim 2024–2025 menjadi kontras tajam bagi gelandang berusia 33 tahun tersebut, di mana ia hanya mencatatkan empat kali menjadi starter di Bundesliga.

“Persaingan dalam tim memang penting, itu jelas. Namun saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari seorang pelatih,” ungkap Hofmann dengan nada kecewa.

Harapan Baru Bersama Erik ten Hag

Kedatangan pelatih baru, Erik ten Hag, disambut positif oleh Hofmann sebagai awal yang segar untuk membangun kembali peran sentralnya dalam tim. 

“Pelatih baru, peluang baru. Saya ini anak Bundesliga dan saya akan berjuang untuk kembali ke level terbaik saya. Saya merasa baik, namun jika Xabi Alonso masih bertahan, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk mencari suasana baru,” ucap mantan pemain Borussia Mönchengladbach tersebut.

Tantangan Baru bagi Alonso di Real Madrid

Sementara itu, Xabi Alonso juga tengah menghadapi tantangan baru sebagai pelatih kepala Real Madrid, menggantikan Carlo Ancelotti yang mengakhiri musim lalu dengan performa kurang memuaskan. 

Meskipun memulai debutnya di ajang Piala Dunia Antarklub dengan kekalahan dari Paris Saint-Germain di semifinal, Los Blancos menunjukkan perkembangan positif selama tur pramusim di Amerika Serikat.

Dengan musim 2025–2026 yang akan segera dimulai kurang dari satu bulan lagi, Alonso diharapkan dapat memperbaiki pendekatannya dalam membangun kepercayaan serta komunikasi yang lebih efektif bersama para pemainnya di klub terbesar di dunia tersebut.

Related News

Jonas Hofmann Kritik Xabi Alonso Soal Kurangnya Komunikasi Terbuka

Jonas Hofmann Kritik Xabi Alonso Soal Kurangnya Komunikasi Terbuka

Mansion Sports - Gelandang Bayer Leverkusen, Jonas Hofmann, melontarkan kritik tajam terhadap mantan pelatihnya, Xabi Alonso, yang ia anggap tidak menjalin komunikasi secara terbuka dan langsung selama masa kepemimpinannya di klub. 

Pernyataan ini mencuat setelah Alonso meninggalkan Leverkusen untuk menangani Real Madrid, usai menorehkan sejarah dengan membawa Die Werkself meraih gelar Bundesliga pertama dalam sejarah klub pada musim 2023–2024.

Harapan Hofmann Terhadap Komunikasi Pelatih yang Tidak Terpenuhi

Dalam wawancara eksklusif bersama Kölner Stadt-Anzeiger, Hofmann mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap pendekatan komunikasi Alonso. 

Menurutnya, seorang pelatih idealnya mampu menyampaikan pendapat secara langsung kepada pemain ketika ada hal yang perlu diperhatikan.

“Saya mengharapkan seorang pelatih berbicara langsung jika ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Komunikasi yang terbuka dan langsung adalah hal yang saya nilai penting,” ujar Hofmann.

Ia juga menekankan pentingnya hubungan komunikasi antara pemain dan pelatih agar performa tetap maksimal. 

“Tidak seharusnya lebih dari dua minggu berlalu tanpa pelatih berbicara kepada para pemainnya untuk menjaga performa dan meningkatkan kualitas latihan,” tambahnya.

Baca Juga: “Xabi Alonso Ingin Madrid Datangkan Gelandang Baru Musim Depan

Peran Minim di Musim Kedua Bersama Leverkusen

Pada musim perdananya bersama Bayer Leverkusen, Hofmann berkontribusi signifikan dalam keberhasilan klub dengan mencatatkan 46 penampilan di semua kompetisi. 

Namun, musim 2024–2025 menjadi kontras tajam bagi gelandang berusia 33 tahun tersebut, di mana ia hanya mencatatkan empat kali menjadi starter di Bundesliga.

“Persaingan dalam tim memang penting, itu jelas. Namun saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari seorang pelatih,” ungkap Hofmann dengan nada kecewa.

Harapan Baru Bersama Erik ten Hag

Kedatangan pelatih baru, Erik ten Hag, disambut positif oleh Hofmann sebagai awal yang segar untuk membangun kembali peran sentralnya dalam tim. 

“Pelatih baru, peluang baru. Saya ini anak Bundesliga dan saya akan berjuang untuk kembali ke level terbaik saya. Saya merasa baik, namun jika Xabi Alonso masih bertahan, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk mencari suasana baru,” ucap mantan pemain Borussia Mönchengladbach tersebut.

Tantangan Baru bagi Alonso di Real Madrid

Sementara itu, Xabi Alonso juga tengah menghadapi tantangan baru sebagai pelatih kepala Real Madrid, menggantikan Carlo Ancelotti yang mengakhiri musim lalu dengan performa kurang memuaskan. 

Meskipun memulai debutnya di ajang Piala Dunia Antarklub dengan kekalahan dari Paris Saint-Germain di semifinal, Los Blancos menunjukkan perkembangan positif selama tur pramusim di Amerika Serikat.

Dengan musim 2025–2026 yang akan segera dimulai kurang dari satu bulan lagi, Alonso diharapkan dapat memperbaiki pendekatannya dalam membangun kepercayaan serta komunikasi yang lebih efektif bersama para pemainnya di klub terbesar di dunia tersebut.

Related News